Film Bisu Metropolis & Orkes Babelsberg Membuka Jerman Fest
A
A
A
JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Indonesia dan Jerman akan menggelar festival persahabatan, Jerman Fest. Dengan mengusung tema Bersama Menuju Masa Depan, festival ini akan menyuguhkan pertunjukan film, seni, budaya, sastra, musik dan sains.
Acara yang akan digelar selama tiga bulan ini, akan berlangsung di beberapa kota besar seluruh Indonesia. Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Georg Witschel mengatakan, Jerman dan Indonesia adalah negara-negara yang penting di wilayahnya masing-masing.
"Berdasarkan hubungan bilateral yang baik dan terpercaya, baik Jerman maupun Indonesia merupakan negara-negara penting di wilayahnya masing-masing dan bagian dari keanggotaan G20. Indonesia juga akan menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair Oktober ini," papar Georg saat jumpa pers di Goethe-Institut, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Sementara itu, untuk pembukaan festival ini akan ditandai dengan pemutaran film bisu karya Fritz Lang 'Metropolis' di Teater Jakarta pada 5 September. Menariknya, pemutaran film ini juga akan diiringi oleh Orchestra Babelsberg.
Penayangan perdana film ini juga akan disiarkan secara langsung di pelataran terbuka yang dapat menampung ribuan penonton. Metropolis film bisu Jerman tahun 1926. Film bergenre fiksi ilmiah ini, mengambil latar belakang kota masa depan dengan tingkat sosial yang terbagi.
Dianggap sebagai salah satu karya penting dalam sejarah, Metropolis menjadi film dengan biaya produksi termahal pada masanya. Selain itu, orkes film Jerman Babelsberg dikenal karena konser film yang mereka suguhkan.
Orkes yang didatangkan dari Berlin ini mampu menghidupkan film dan musik bagi penonton dengan cara yang memesona. Babelsberg juga menjadi pembuka sejarah di dunia perfilman Jerman. Setelah penayangan perdana di Jakarta, Metropolis akan berkeliling ke Surabaya dan Bandung.
Jerman Fest dirancang untuk mendorong pertukaran informasi yang bermanfaat antara Indonesia dan Jerman, termasuk partisipasi dari para tokoh institusi dan pelaku budaya.
Acara ini merupakan sebuah inisiatif dari Kementrian Luar Negeri Jerman dan bekerja sama dengan Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan EKONID.
Acara yang akan digelar selama tiga bulan ini, akan berlangsung di beberapa kota besar seluruh Indonesia. Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Georg Witschel mengatakan, Jerman dan Indonesia adalah negara-negara yang penting di wilayahnya masing-masing.
"Berdasarkan hubungan bilateral yang baik dan terpercaya, baik Jerman maupun Indonesia merupakan negara-negara penting di wilayahnya masing-masing dan bagian dari keanggotaan G20. Indonesia juga akan menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair Oktober ini," papar Georg saat jumpa pers di Goethe-Institut, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Sementara itu, untuk pembukaan festival ini akan ditandai dengan pemutaran film bisu karya Fritz Lang 'Metropolis' di Teater Jakarta pada 5 September. Menariknya, pemutaran film ini juga akan diiringi oleh Orchestra Babelsberg.
Penayangan perdana film ini juga akan disiarkan secara langsung di pelataran terbuka yang dapat menampung ribuan penonton. Metropolis film bisu Jerman tahun 1926. Film bergenre fiksi ilmiah ini, mengambil latar belakang kota masa depan dengan tingkat sosial yang terbagi.
Dianggap sebagai salah satu karya penting dalam sejarah, Metropolis menjadi film dengan biaya produksi termahal pada masanya. Selain itu, orkes film Jerman Babelsberg dikenal karena konser film yang mereka suguhkan.
Orkes yang didatangkan dari Berlin ini mampu menghidupkan film dan musik bagi penonton dengan cara yang memesona. Babelsberg juga menjadi pembuka sejarah di dunia perfilman Jerman. Setelah penayangan perdana di Jakarta, Metropolis akan berkeliling ke Surabaya dan Bandung.
Jerman Fest dirancang untuk mendorong pertukaran informasi yang bermanfaat antara Indonesia dan Jerman, termasuk partisipasi dari para tokoh institusi dan pelaku budaya.
Acara ini merupakan sebuah inisiatif dari Kementrian Luar Negeri Jerman dan bekerja sama dengan Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan EKONID.
(nfl)